1. Pola pemukiman desa
Paul H.
Landis merupakan salah satu seorang ahli sosiolog yang mengemukaan tentang pembagian pola persebaran wilayah pemukiman
desa menjadi 4 tipe. masing -masing pola ini ditentukan oleh wilayah lahan pertanian, wilayah pusat kegiatan, wilayah permukiman, dan jalan
utama.
Tipe
Desa
|
Ciri-ciri
|
Ciri
sosiologi
|
Lokasi
|
Farm
Village Type
|
· Penduduknya tinggal bersama di
suatu daerah dengan lahan pertanian di sekitarnya
|
· Tradisi kuat
· Proses produksi bersifat komersial
|
· Asia Tenggara
· Jawa
|
Nebulous
Farm Village Type
|
·
Tempat
tinggal mengumpul, sebagian ada yang menyebar di luar tempat tinggal bersama
sawah ladang
|
·
Tradisi
kuat
· Kolektivitas kuat
|
· Asia
Tenggara
· Sulawesi
· Maluku
· Irian
· Jawa
|
Arranged
Isolated Farm Type
|
·
Tempat
tinggal di sekitar jalan-jalan yang berhubungan dengan trade centre
|
· Tradisi kurang kuat
· individualisme menonjol
· Produksi bidang perdagangan
|
·
Eropa
·
Amerika
|
The pure isolated type
|
· Penduduknya tinggal tersebar dan
terpisah dengan lahan pertanian masing-masing serta mengumpul pada suatu
pusat perdagangan.
|
· Tradisi kurang kuat
· individualisme menonjol
· Produksi bidang perdagangan
|
·
Eropa
·
Amerika
|
Kesimpulan:
Jadi,
pola pemukiman yang banyak dijumpai di Indonesia adalah pola pemukiman Nebulous
Farm Village Type karena pola pemukiman ini banyak digunakan antara lain di
daerah Sulawesi, Maluku, Irian Jaya dan Jawa.
2. Pola pemukiman desa menurut Everett M. Rogers & Rabel J. Burdge
Tipe
Desa
|
Ciri-ciri
|
The
Scattered Farmstead Cummunity
|
· Sebagian
di pusat pelayanan sebagian terpencar bersama sawah ladang
|
The
Cluster Village
|
· Tempat
tinggal mengumpul, selebihnya sawah ladang
|
The
Line Village
|
·
Pola memanjang memiliki ciri permukiman berupa deretan
memanjang di kiri kanan jalan atau sungai yang digunakan untuk jalur
transportasi, atau mengikuti garis pantai.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar